MERAUKE
Dari Rumah yang Kuat, Lahir Generasi Hebat

Dari Rumah yang Kuat, Lahir Generasi Hebat

23 Juni 2025

Oleh: Elias Mite

Hari Keluarga Nasional ke-32 tahun ini menjadi momen penting untuk kembali menegaskan bahwa keluarga adalah fondasi utama ketahanan bangsa. Di tengah dinamika zaman yang terus berubah—dari tantangan ekonomi, perkembangan teknologi, hingga pergeseran nilai-nilai sosial—peran keluarga sebagai pilar utama pembentukan karakter generasi bangsa semakin strategis.

Rumah bukan sekadar tempat berteduh, melainkan ruang awal di mana anak-anak belajar tentang kasih sayang, tanggung jawab, kerja sama, dan nilai-nilai moral. Di sanalah benih-benih karakter ditanam dan dirawat. Ketika keluarga kuat secara emosional, spiritual, dan sosial, maka anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berintegritas.

Ketahanan keluarga tidak hanya dinilai dari kemampuan ekonomi semata, melainkan dari kekompakan antaranggota, komunikasi yang sehat, dan kemampuan menyelesaikan konflik secara bijak. Keluarga yang memiliki ketahanan akan mampu menjadi benteng bagi anak-anaknya dari pengaruh negatif lingkungan.

Di era digital ini, tantangan yang dihadapi keluarga makin kompleks. Gadget, media sosial, dan arus informasi yang tak terbendung sering kali menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Anak-anak lebih akrab dengan layar ketimbang berbicara dengan orang tua. Akibatnya, terjadi kekosongan komunikasi yang berisiko melemahkan hubungan emosional dalam keluarga.

Selain itu, tekanan ekonomi juga membuat banyak orang tua bekerja keras hingga mengurangi waktu berkualitas bersama anak. Di sinilah pentingnya kesadaran untuk membangun kembali tradisi-tradisi sederhana yang menguatkan—seperti makan malam bersama, berdiskusi tanpa gawai, dan mendampingi anak belajar atau bermain.

Negara memiliki tanggung jawab strategis untuk menciptakan kebijakan yang mendukung ketahanan keluarga. Mulai dari akses pendidikan berkualitas, fasilitas kesehatan, perlindungan anak dan perempuan, hingga program-program penguatan ekonomi keluarga. Hari Keluarga Nasional bukan hanya seremoni, tetapi juga momentum refleksi dan komitmen kebijakan.

Kini saatnya kita kembali memandang keluarga sebagai pusat peradaban bangsa. Dari rumah yang kuat akan lahir generasi yang hebat—anak-anak yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman. Membangun bangsa dimulai dari membangun keluarga. Mari jadikan Hari Keluarga Nasional ke-32 ini sebagai seruan moral: memperkuat keluarga Indonesia demi masa depan yang lebih cerah.


Berita Lain