MERAUKE
WTP ke-10: Bukan Sekadar Prestasi, Tapi Komitmen

WTP ke-10: Bukan Sekadar Prestasi, Tapi Komitmen

26 Juni 2025

Oleh: Elias Mite

Sepuluh kali berturut-turut mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK tentu bukan hal yang bisa dianggap biasa-biasa saja. Di tengah sorotan publik terhadap tata kelola keuangan pemerintah, capaian ini adalah tonggak penting—bukan hanya untuk dicatat dalam laporan, tapi lebih dari itu: sebagai refleksi komitmen dan konsistensi.

Kabupaten Merauke, yang berada di ujung timur Indonesia, secara perlahan tapi pasti terus menunjukkan bahwa akuntabilitas tidak mengenal batas geografis. Kita bukan lagi sekadar melihat Merauke sebagai “penjaga perbatasan”, tapi juga sebagai pelopor tata kelola keuangan yang baik di tanah Papua Selatan.

Kenapa WTP itu penting? Buat sebagian orang, WTP mungkin cuma istilah audit yang rumit. Tapi buat pemerintah daerah, ini adalah pengakuan resmi bahwa laporan keuangan sudah disusun secara (wajar), transparan, dan sesuai standar akuntansi pemerintahan (SAP). WTP bukan sekadar nilai bagus dalam rapor, tapi jaminan bahwa uang rakyat dikelola dengan memperhatikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Dan yang lebih keren lagi, pencapaian ini bukan hasil kerja satu dua orang saja, tapi kolaborasi banyak pihak: dari staf teknis di OPD, tim aset, bendahara, inspektorat, hingga para pemimpin daerah yang terus mendorong budaya kerja tertib dan bersih.

Salah satu hal yang kadang terabaikan dalam pencapaian WTP adalah pengelolaan aset daerah. Padahal, justru di sinilah tantangan terbesar sering muncul: banyak aset yang belum tercatat, belum bersertifikat, atau tidak jelas statusnya. Tapi Kabupaten Merauke berhasil membuktikan bahwa aset bisa dikelola dengan baik lengkap dengan Kartu Inventaris Barang (KIB), dokumen legal, hingga pemanfaatannya yang tercatat rapi.

Inilah bentuk nyata dari komitmen jangka panjang. Karena menjaga aset itu ibarat merawat rumah sendiri. Kalau tertib dan jelas, tentu penghuninya pun akan nyaman. Begitu juga dengan pemerintah: kalau aset tertib, laporan keuangan jadi andal.

Sebagai warga Merauke, tentu kita boleh bangga. Tapi penting juga untuk diingat: WTP bukan garis akhir, melainkan titik start baru. Capaian ini harus jadi energi untuk memperkuat pengawasan internal, meningkatkan kapasitas SDM, dan memastikan semua program pembangunan berdampak nyata untuk masyarakat.

Karena ujung dari semua ini bukan cuma soal laporan keuangan yang rapi, tapi soal kehidupan rakyat yang lebih baik.

Selamat untuk Merauke. Sepuluh kali WTP bukan sekadar angka, tapi simbol dari sepuluh kali tekad untuk berubah dan bertumbuh.

Mari terus jaga komitmen ini. Bukan demi sekadar prestasi, tapi demi masa depan daerah kita yang lebih kuat dan bermartabat.


Berita Lain